Wakepsek cabul akui bawa muridnya ke Ancol dan Sentul - Kericuhan terjadi saat T (45), guru Biologi yang juga wakil kepala sekolah sebuah SMA di Jakarta Timur, menggelar jumpa pers di sekolahnya. Dalam jumpa pers itu terjadi saling tuding antara guru T dan MA, siswa yang jadi korban.
T membantah telah melecehkan MA. Tapi dia mengakui sempat membawa MA jalan-jalan ke Ancol, Sentul dan kediamannya di daerah Bekasi.
"Iya benar ada (ke Ancol dan Bekasi) tapi itu pun karena kemauan MA," kata T sambil gemetaran saat ditanyai wartawan di sekolah usai jumpa pers, Jumat (1/3).
Dia mengaku ajakan jalan itu datang dari MA yang ingin bercerita tentang kehidupan asmaranya. Lantas, kata T, sebagai guru dia merasa berkewajiban mendengar keluh kesah muridnya.
"Katanya dia mau cerita hubungannya dengan Y. Ya saya kan guru, nah karena ingin memperbaiki siswa yang salah ya saya dengerin. Kepada saya MA juga bilang mau berubah biar dapat rangking," jelasnya.
T menambahkan, dalam sejumlah pertemuan keduanya hanya ngobrol biasa. Termasuk saat keduanya berada di kediaman T.
"Iya benar kita ke Bekasi, tapi itu pun nggak lama. Ada saksinya tetangganya, tapi sayang orangnya udah wafat," ungkap T.
Dia juga membantah telah berbuat yang tidak senonoh pada MA. "Nggak ada itu, nggak ada. Kita cuma cerita-cerita aja," ujarnya.
Saat ditanya apa maksudnya membawa nama guru lain berinisial Y, T mengungkapkan kalau MA dekat dengan Y. Dia menegaskan tak ada masalah lain yang membuatnya kesal pada Y.
"Saya nggak level rebutan jabatan sama dia. Saya di sini udah PNS golongan 4 B udah lebih dari kepsek, dia itu baru," kata T.
Seperti diketahui, MA (17) mengalami pelecehan pada bulan Juni dan Juli 2012 lalu. MA terpaksa melayani nafsu bejat sang guru karena diancam. "Dia mengancam tidak mengeluarkan nilai dan ijazah saya. Saya takut," ungkap siswi kelas XII itu.
Peristiwa itu pertama kali terjadi pada 26 Juni 2012 lalu. Kala itu MA diajak makan di sekitar Pantai Ancol, Jakarta Utara. Setelah makan, T kembali membawanya mengelilingi kawasan Ancol dan mulai merayu MA.
MA kaget melihat pelaku yang tiba-tiba saja membuka celananya. Tanpa banyak bicara pelaku memaksa MA melayani nafsu bejatnya. Peristiwa ini terus berulang.