Virus Ramnit Masih Rajai Indonesia, Waspadai Maret - Sepanjang bulan Februari 2013, aktivitas infeksi malware terus mengalami peningkatan. Infeksi malware di Indonesia masih didominasi oleh malware lama, Ramnit salah satunya.
Virus Ramnit yang selama ini beredar merupakan file infector yang secara teknologi memiliki keunikan tersendiri, dan masih 'betah' berada di posisi atas. Virus Ramnit sekaligus menjadi salah satu virus yang melegenda.
Virus ini mampu mengeksekusi perintah secara remote, antara lain men-download files dari remote komputer dan/atau dari Internet, menjalankan executable files, mampu meng-update dirinya ke versi yang lebih baru, menghapus cookies, menghapus Registry entries dan meng-capture screenshot.
Angka infeksi Ramnit sebesar 18.6% menjadikan Indonesia berada pada posisi ke 2 dunia untuk infeksi virus Ramnit.
"Email adalah vektor yang perlu diwaspadai, karena jalur ini sering dipakai sebagai lalu lintas malware untuk menginfeksi korban", kata Yudhi Kukuh, Technical Consultant dari perusahaan keamanan ESET Indonesia.
Menurutnya, Win32/Chir.B yang terdeteksi kembali aktifitasnya oleh ESET pada 11 February 2013 lalu, saat itu masih beredar di wilayah Asia Selatan dan Afrika. Berdasarkan laporan, kini virus itu telah ditemukan jejaknya di Indonesia, dan diperkirakan menyebar melalui email karena proses penyebaran lintas negaranya lebih mudah.
Sementara itu, infeksi lain yang perlu diperhatikan selama periode Februari 2013 adalah virus yang diidentifikasi oleh ESET sebagai Win32/Slugin.A. Malware berkategori virus ini sebenarnya adalah file infector yang terdeteksi oleh ESET sejak Maret 2010. Virus Slugin ini juga bermuatan backdoor sehingga bisa dikendalikan dari jarak jauh alias remote.
Sedangkan aktifitas utama adalah mengumpulkan dan melarikan data-data komputer seperti: Network adapter information, User name, IP address komputer, IP address pada router di jaringan lokal. Selanjutnya data yang terkumpul tersebut dikirimkan via e-mail ke komputer lain.
Meskipun angka prevalensinya 2.55% tetapi angka itu sudah cukup menjadikan Indonesia pada posisi teratas dunia untuk infeksi Win32/Slugin tersebut.
Waspadai Bulan Maret
Menurut Eset, angka prevalensi Malware di Indonesia selama Bulan February berada pada angka 15.08% lebih tinggi dari Filipina yang hanya 12.94%. Sedangkan formasi 10 teratas malware di Indonesia, masih didominasi oleh malware lama seperti Ramnit, Sality, Autostart, Virut dan Conficker.
Hal lain yang perlu ditanggapi serius adalah selama bulan Februari, 10 malware teratas tersebut masing-masing menunjukkan aktifitas peningkatan. Sehingga, diperkirakan pada Maret, malware tersebut masih akan aktif beredar. Karena itu, pengguna komputer dan internet diimbau untuk terus meningkatkan kesadarannya dalam hal keamanan.